• Beranda
  • Self Help
  • Pesta Kembang Api dapat Memicu Masalah Kesehatan Mental, Simak Faktanya

Pesta Kembang Api dapat Memicu Masalah Kesehatan Mental, Simak Faktanya

Pesta Kembang Api dapat Memicu Masalah Kesehatan Mental, Simak Faktanya
Credit: Freepik

Bagikan :


Pesta kembang api menjadi salah satu atraksi yang paling dinanti saat perayaan tahun baru. Di balik kemeriahan kembang api yang diwarnai pertunjukan cahaya, pesta kembang api dapat memberikan efek samping bagi kesehatan mental. Apa saja efek samping pertunjukan kembang api bagi kesehatan mental? Simak ulasannya berikut ini.

 

Efek Samping Kembang Api bagi Kesehatan Mental

Di malam tahun baru, pesta kembang api telah menjadi pertunjukan wajib yang banyak dijumpai di seluruh negara. Pada pesta kembang api, Anda akan mendengar dentuman yang berlangsung cukup lama dan berulang-ulang. Meskipun terlihat tidak berbahaya, namun ternyata pada beberapa orang dentuman kembang api bisa menjadi pemicu masalah kesehatan mental.

Memicu trauma

Bagi beberapa orang seperti mantan tentara yang pernah bertugas di area perang, korban ledakan bom dan korban kecelakaan lainnya, suara kembang api yang menggelegar dan berulang-ulang dapat memicu trauma atau PTSD (post-traumatic stress disorder).

Orang yang memiliki PTSD ketika terpapar hal-hal yang dapat memicu trauma dapat mengalami kilas balik, mimpi buruk dan reaksi fisik seperti gemetar tidak terkendali atau jantung yang berdebar.

Stres dan gangguan tidur

Suara dentuman kembang api yang terdengar berkali-kali juga dapat memicu gangguan tidur, terutama jika kembang api menyebabkan respon mengejutkan yang berlangsung lama. Pesta kembang api selalu dimulai di malam hari waktu tidur, sehingga hal ini dapat memicu stres, peningkatan kewaspadaan sehingga menyebabkan gangguan tidur.

Baca Juga: Pengaruh Kurang Tidur pada Kesehatan Mental

Penurunan kualitas tidur dalam waktu lama dan signifikan dapat menyebabkan seseorang mengalami perubahan perilaku seperti impulsif, hiperaktif dan mengalami ledakan emosi. Masalah tidur juga dapat menyebabkan seseorang mengalami gejala depresi dan gangguan kecemasan.

 

Cara Mengatasi Trauma Akibat Suara Kembang Api

Pesta kembang api saat tahun baru yang seharusnya membawa kebahagiaan dapat menjadi pemicu trauma bagi sebagian orang. Untungnya, suara kembang api saat tahun baru adalah sesuatu yag bisa diprediksi sehingga dapat dilakukan pencegahan. Bagi Anda yang memiliki trauma terkait suara atau cahaya dari kembang api, berikut ini beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk mencegah munculnya trauma:

1. Gunakan penutup telinga

Untuk mengantisipasi suara ledakan kembang api, Anda dapat menggunakan penutup telinga saat di rumah. Pilih penutup telinga berkualitas baik sehingga mampu meredam suara di sekitar dengan baik. Selain menggunakan penutup telinga, Anda juga bisa mendengarkan musik yang menenangkan untuk meminimalisir efek samping dari suara bising di luar.

2. Bicarakan dengan keluarga dan orang terdekat

Bicarakan pada keluarga, tetangga dan orang terdekat jika Anda memiliki trauma yang dapat dipicu dari mendengar dentuman atau suara sangat keras. Dengan demikian, orang-orang terdekat Anda akan menghindari kegiatan yang dapat memicu trauma. Selain itu, sebaiknya Anda menghindari pusat keramaian atau lokasi yang menyelenggarakan pesta kembang api. 

Baca Juga: Tips Mengatasi Trauma Anak Setelah Bencana Alam Gempa Bumi

3. Beri afirmasi positif

Bagi Anda yang memiliki trauma suara ledakan, yakinkan pada diri Anda bahwa saat ini Anda berada rumah, sebuah tempat yang aman. Yang Anda dengarkan hanyalah suara kembang api, berada jauh dari lokasi Anda dan tidak akan membahayakan Anda. Dengan menanamkan pikiran positif berulang kali, pikiran Anda akan menjadi lebih tenang dan tidak terpicu oleh dentuman kembang api.

 

Pesta kembang api adalah pertunjukan yang menarik untuk dinikmati saat tahun baru. Namun jika Anda memiliki trauma, sebaiknya prioritaskan kesehatan mental Anda dalam merayakan pergantian tahun. Hindari acara yang memicu trauma dan alihkan dengan kegiatan lain yang lebih aman bagi Anda sekeluarga.

 

Mau tahu tips dan trik kesehatan, pertolongan pertama, dan home remedies lainnya? Cek di sini, ya!

 

 

Writer : Ratih AI Care
Editor :
  • dr Hanifa Rahma
Last Updated : Jumat, 14 April 2023 | 05:24